Sejarah Singkat

Program Studi Magister Teknologi Industri Pertanian (PS MTIP) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (FP USK) secara resmi berdiri pada tanggal 15 Mei 2015 (20/KPT/I/2015). Peninjauan dan pengembangan visi-misi, tujuan dan sasaran PS MTIP dilakukan setiap lima tahun sekali dengan memperhatikan dan berpedoman pada visi-misi, tujuan dan sasaran Fakultas Pertanian, yang diselaraskan dengan visi-misi, tujuan dan sasaran USK. Draft visi-misi, tujuan dan sasaran PS MTIP dirumuskan oleh Tim Pokja (ditetapkan melalui SK Ketua PSMTIP) melalui kegiatan Workshop Peninjauan Visi-Misi, yang dihadiri oleh perwakilan stakeholders seperti dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, dan pengguna lulusan. Masukan dari para peserta workshop dijadikan rujukan dalam penetapan visi-misi, tujuan dan sasaran PS MTIP. Penyempurnaan visi-misi, tujuan dan sasaran PSMTIP dilakukan melalui rapat pleno PS. Rumusan final visi-misi, tujuan dan sasaran PSMTIP ditetapkan melalui SK Ketua PS MTIP (Nomor 001/UN11.4/MTIP/SK/2017 tahun 2017) untuk kemudian disampaikan kepada Dekan Fakultas Pertanian. Visi-misi, tujuan dan sasaran PSMTIP selanjutnya disosialisasikan kepada stakeholders melalui berbagai media sosialisasi. Melalui fungsi transformasi sumber daya manusia, Iptek, dan sosial, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan masyarakat. Bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dengan diberlakukakannya era globalisasi berbasis perdagangan bebas. Perkembangan masyarakat yang begitu pesat dalam berbagai aspek kehidupan menuntut penyelesaian yang sistematik dan terus menerus dalam menjawab tantangan kebutuhan jenis dan kualitas sumber daya manusia. Dalam era globalisasi, pendidikan tinggi mengalami kecenderungan perkembangan yang amat cepat dan dinamis sebagai konsekuensi dinamika peluang dantantangan yang harus dihadapi baik dalam skala lokal, regional, nasional, maupun internasional. Provinsi Aceh merupakan salah satu wilayah sentra produksi berbagai komoditi pertanian/perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan di Indonesia. Beberapa komoditi tersebut tergolong komoditi industri agro prioritas nasional (UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan PP No.14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional). Komoditi agro unggulan Provinsi Aceh adalah kopi Arabika Gayo (termasuk kopi premium dunia), kakao, kelapa sawit, karet, nilam, pala, rotan, sapi Aceh, dan berbagai komoditi hasil laut. Pemerintah Provinsi Aceh sangat mendukung upaya-upaya Universitas Syiah Kuala untuk mengembangkan komoditi unggulan daerah tersebut, termasuk upaya-upaya peningkatan nilai tambahnya (added value). Karakteristik kewilayahan ini juga menjadi rujukan dalam penetapan visi-misi PS MTIP USK.
Mengembangkan ilmu teknologi industri pertanian untuk menghasilkan magister yang berjiwa agro-sosio-teknopreneur, inovatif, mandiri dalam pengembangan industri pertanian yang berkelanjutan berbasis sumber daya lokal dan berorientasi global.
  1. Menyelenggarakan pendidikan di bidang teknologi industri pertanian untuk menghasilkan lulusan magister yang kompeten dan berkarakter agro-sosio-teknopreneur;
  2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang teknologi industri pertanian yang inovatif dan adaptif;
  3. Memperkuat dan memperluas jaringan kerjasama institusional di bidang teknologi industri pertanian yang produktif dan berkelanjutan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi;
  4. Menerapkan manajemen mutu terpadu di bidang akademik dan non akademik melalui penerapan prinsip otentik, objektif, akuntabel, transparansi dan terintegrasi, serta menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan tata kelola yang kredibel, transparansi, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.
  1. Menghasilkan lulusan magister bidang teknologi industri pertanian yang memiliki kompetensi dan karakter agro-sosio-teknopreneur yang berdaya saing tinggi dan mampu mengaplikasikan nilai USK
  2. Menghasilkan penelitian dan pengabdian di bidang teknologi industri pertanian modern berlandaskan agro-socio-teknopreneur yang unggul, inovatif, berdaya saing dan berkelanjutan.
  3. Mengimplementasikan luaran dari kerja sama bidang teknologi industri pertanian dalam kegiatan tridarma perguruan tinggi;
  4. Terlaksananya manajemen mutu terpadu dan tata kelola di bidang akademik dan non-akademik.